Explore Jajanan Pasar di Alun-Alun Banjarnegara: Kluban, Getuk, dan Nasi Jagung

Explore Jajanan Pasar di Alun-Alun Banjarnegara: Kluban, Getuk, dan Nasi Jagung

Kalau lo jalan-jalan ke Banjarnegara, jangan cuma mampir ke Dieng atau ke pemandian air panas. Coba deh sekali-kali explore jajanan pasar di Alun-Alun Banjarnegara. Di sini, dari pagi buta sampai menjelang siang, ada surga kecil buat lo yang cinta makanan jadul—kluban, getuk, dan nasi jagung jadi primadonanya.

Di tengah keramaian kota kecil yang sejuk dan adem, Alun-Alun Banjarnegara berubah jadi pasar tiban buat para penjual makanan tradisional. Warung-warung dadakan digelar, tampah-tampah disusun rapi, dan aroma khas makanan kampung langsung nyambut lo begitu nyebrang jalan.

Kluban: Salad Tradisional Jawa yang Tetap Relevan

Buat lo yang belum familiar, kluban itu sayuran rebus yang dicampur parutan kelapa dan bumbu rempah. Versi Banjarnegara punya rasa lebih lembut dan ringan dibanding kluban Jogja atau Solo, tapi justru itu yang bikin dia unik.

Apa yang bikin kluban Alun-Alun Banjarnegara istimewa?

  • Sayurannya bervariasi: kacang panjang, kecipir, tauge, daun kenikir, bahkan daun pepaya muda.
  • Parutan kelapanya dikasih kencur dan cabai rawit, jadi pedasnya halus tapi nendang.
  • Biasanya dilengkapi rempeyek kacang dan kerupuk putih gede.

Disajikan di atas daun pisang atau piring rotan, kluban ini cocok dimakan pagi atau siang, apalagi buat lo yang pengen yang sehat-sehat tapi tetap lokal banget.

Getuk: Legitnya Singkong yang Melekat di Ingatan

Getuk itu makanan yang simple tapi punya tempat spesial di hati warga Banjarnegara. Terbuat dari singkong yang ditumbuk halus dan dicampur gula merah atau gula pasir, getuk Banjarnegara punya tekstur lembut dan rasa manis yang pas.

Yang bikin getuk dari Alun-Alun Banjarnegara beda:

  • Warna-warni alami dari daun pandan, ubi ungu, dan gula merah asli.
  • Teksturnya lembut tapi masih ada serat singkong, gak terlalu halus.
  • Dihidangkan dengan taburan kelapa parut dan kadang dikasih saus kinca (gula cair).

Lo bisa beli satuan atau paketan, dan biasanya dijual oleh ibu-ibu yang bawa tampah besar di atas kepala atau gerobak dorong kecil.

Nasi Jagung: Paduan Sederhana yang Kaya Gizi dan Cerita

Kalau lo belum pernah makan nasi jagung, maka ini momen yang tepat. Ini bukan nasi biasa, tapi campuran beras jagung dan nasi putih yang dimasak bareng. Rasanya? Gurih, berserat, dan lebih ringan dari nasi putih.

Keunikan nasi jagung di Alun-Alun Banjarnegara:

  • Dihidangkan dengan lauk sederhana: urap sayur, sambal terasi, tempe mendoan, atau ikan asin goreng.
  • Ada juga yang dijual dengan lauk mangut lele atau pepes pindang.
  • Biasanya dikemas dalam pincuk daun pisang, bikin aroma makin nambah.

Ini sarapan klasik yang sehat, murah, dan selalu bikin kenyang sampai siang. Banyak anak-anak sekolah sampe pegawai kantor yang mampir dulu ke warung nasi jagung sebelum ngantor.

Jajanan Pendamping yang Bikin Tambah Seru

Gak afdol kalau kulineran di pasar tanpa nyemil:

  • Gemblong ketan: manis gurih, dibalur gula merah leleh.
  • Serabi kuah: lembut, disiram kuah santan encer dan gula aren.
  • Jadah goreng dan mendut isi unti kelapa.

Semua disajikan tradisional, tanpa pengawet, dan masih hangat karena dibuat on the spot.

Minuman Khas: Wedang Jahe dan Es Dawet Ireng

Minuman juga gak kalah ikonik:

  • Wedang jahe gula batu: hangat, nendang di tenggorokan.
  • Es dawet ireng khas Wonosobo-Banjarnegara: manis, santan gurih, dan cendol hitam dari ketan hitam asli.

Minum sambil duduk di tikar bawah pohon rindang, ditemani suara motor dan obrolan ibu-ibu, suasananya tuh lokal abis.

Suasana Alun-Alun: Sibuk, Sederhana, dan Nyenengin

Alun-Alun Banjarnegara pagi-pagi tuh rame, tapi bukan yang bikin capek. Justru hangat:

  • Anak-anak sekolah beli sarapan sambil ketawa-ketawa.
  • Bapak-bapak ngopi sambil debat harga cabai.
  • Pedagang ngenalin lo ke makanan satu per satu.

Gak ada tekanan, gak ada formalitas. Lo cuma perlu duduk, makan, dan nikmati semua dengan tempo pelan ala Banjarnegara.

Tips Explore Jajanan Pasar Biar Gak Zonk

  • Datang antara jam 6–9 pagi. Lewat dari itu, banyak yang udah habis.
  • Siapin uang tunai. Harga jajanan pasar murah, tapi jarang ada QRIS.
  • Jangan malu nanya. Banyak makanan yang unik dan penjualnya senang cerita.
  • Pilih porsi kecil dulu. Biar bisa cobain banyak menu tanpa kekenyangan duluan.

Penutup: Tradisi yang Tetap Hidup Lewat Rasa

Explore jajanan pasar di Alun-Alun Banjarnegara itu bukan sekadar makan. Ini soal mengenal tradisi lewat lidah, mengenang masa kecil, atau bahkan belajar mencintai makanan sederhana yang kaya rasa. Dari kluban yang segar pedas, getuk yang manis legit, sampai nasi jagung yang bergizi dan mengenyangkan, semua punya cerita dan nilai lebih dari sekadar kenyang.

Kalau lo lagi di Banjarnegara, jangan cuma nyari spot foto atau tempat wisata. Bangun pagi, mampir ke Alun-Alun, dan biarkan rasa lokal jadi pengalaman paling jujur yang lo dapetin dari kota kecil yang penuh pesona ini.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *